FORMASI berawal dari kepentingan himpunan di beberapa universitas wilayah Jawa Timur berkoordinasi dengan tujuan dapat mensinkronisasikan waktu program kerja dari masing-masing himpunan di wilayah Jawa Timur melalui sharing tentang perkembangan organisasi, ilmu pengetahuan, maupun teknologi. Dari beberapa pertemuan yang telah dilaksanakan, persaudaraan antar himpunan pun terjalin dengan komunikasi yang cukup intens.
Pada tahun 2002 muncul beberapa ide pemikiran dalam menyikapi pemilihan sekjen IHAMAFI yang bertepatan di ITS selaku tuan rumah, perwakilan tiap universitas di wilayah Jawa Timur bermaksud mencalonkan Samsul (ITS) untuk diusung sebagai sekjen IHAMAFI, kemudian terpilih saudara Samsul sebagai sekjen IHAMAFI periode 2003-2005. Dari event di atas, kawan-kawan tim sukses dari FORMASI JATIM berantusias untuk mengadakan pertemuan-pertemuan antar himpunan di wilayah JATIM.
Perwakilan JATIM (Danie S dan koko) sepulang dari muswil III di UNHAS berkeinginan untuk mengokohkan FORMASI lagi yang sebelumnya pada tahun 2002 FORMASI 1-4 hanya bersifat pertemuan-pertemuan dan sulit untuk berkomunikasi (pada saat itu fasilitas HP nasih sangat minim jadi benar-benar murni dari jadwal pertemuan). Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari beberapa himpunan yakni Maknun (UNESA), Martin Darmanto (UB), Fatchur (UIN MALANG), Erna (ITS), Riska (UNAIR). Pertemuan ini sudah termasuk dalam agenda FORMASI yakni:
  1. FORMASI I                        : UNEJ
  2. FORMASI II           : UNAIR
  3. FORMASI III         : UWM
  4. FORMASI IV         : UNESA (2004)
  5. FORMASI V           : ITS (2004)
  6. FORMASI VI         : UB (2005)
  7. FORMASI VII        : UIN MALANG (2005)
  8. FORMASI VIII      : ITS (2006)
  9. FORMASI IX         : UNEJ (2006)
10.  FORMASI X           : UNIKAN (2007)
11.  FORMASI XI         : IKIP MADIUN (2007)
12.  FORMASI XII        : UWM (2008)
13.  FORMASI XIII      : UB (2008)
 Di FORMASI VI terbentuk kepengurusan FORMASI JATIM yang pertama kali dengan calon kandidat dari UB, UNAIR, UNEJ, dan yang terpilih sebagai ketua pertama kali adalah Martin (UB) dengan sekretaris Riska (UNAIR), dan bendahara Erna (ITS). Pada kepengurusan tersebut dirumuskan pedoman pokok FORMASI pertama kali. Dalam perumusan tersebut mengacu pada pedoman UNAIR yang dibawakan oleh Riska. Kemudian dicetuskan pedoman sederhana FORMASI JATIM dengan bahasan situasi internal. Dalam forum tersebut muncul saran untuk pembuatan AD/ART, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya AD/ART tidak dapat dirumuskan dengan asumsi pembuatan AD/ART dimungkinkan forum ini akan bertransisi kea rah organisasi yang legal dan muncul kekhawatiran akan muncul politik praktis dalam FORMASI JATIM.
Pada FORMASI di UB sempat terjadi kejenuhan daro anggota FORMASI, hal ini dikarenakan kandungan acara dalam FORMASI kurang bervariatif sehingga tersusunlah beberapa agenda kegiatan sebagai berikut: pembuatan logo dan atribut untuk dijual ke himpuanan, pembuatan alat peraga pembuatan jurnal (kumpulan karya ilmiah berupa majalah), baksos (selain alat peraga berupa tenaga), website, mailist, LCTF (Lomba Cerdas Tangkas Fisika), dan lain-lain. Namun agenda-agenda kegiatan tersebut tidak terealisasi sepenuhnya disebabkan kurangnya komunikasi dan kesibukan dari masing-masing himpunan. Pada masa kepengurusan 2005, FORMASI disatukan dalam satu forum resmi yaitu dengan berpegang pada pedoman FORMASI JATIM.
Berlanjut pada generasi berikutnya, yang diketuai oleh Antok (ITS), sekretaris Dharna (UB), dan bendahara Syifa (UIN MALANG), selama kepengurusan ini di tiap pertemuan baik di ITS (pergantian pengurus Martin-Antok) sempat terjadi tarik ulur antar forum dengan organisasi dengan maksud ingin dilegalkan. Namun perhelatan tersebut tanpa membuahkan hasil hingga tonggak ketua FORMASI berikutnya jatuh di tangan Alung (UNEJ), sekretaris Chintya (UNAIR), DAN bendahara Arif (UM). Pada masa kepengurusan ini terealisasikan agenda kegiatan yang telah diagendakan sejak awal terbentuknya structural yaitu bakti social, yang ditujukan pada SMA yang membutuhkan bantuan uluran tangan kita berupa alat peraga hasil karya masing-masing himpunan. Dari kegiatan ini nama FORMASI mulai dikenal di kalangan tingkat SMA. Bulan Mei 2008 tepatnya FORMASI di UWM Surabaya, tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Bayu (UNAIR), Staf Ahli Administrasi Maila (UNESA), dan Staf Ahli Keuangan Aris (UNEJ). Pada saat pembahasan pedoman FORMASI di UWM sempat terjadi perubahan tentang istilah struktur kepengurusan dengan susunan pengurus sebagai berikut:
  • Sekjend
- Staf Ahli Administrasi
- Staf Ahli Keuangan
  • Korwil I Surabaya
  • Korwil II Malang
  • Korwil III Jember
  • Korwil IV Madiun
Di FORMASI Unair terbentuk kepengurusan baru dengan sekjend Andika Ropek (UNESA), Staf Ahli Administrasi Risma (UNAIR), dan Staf Ahli Keuangan almarhum Lala (IKIP MADIUN) di kepengurusan ini kegitannya bisa kkn di daerah Kedung Cowek Surabaya yang disitu adalah perkampungan nelayan. Lanjut di FORMASI XVI UNESA masuk anggota baru yaitu UIM Pamekasan. Tongkat estafet pun dilimpahkan ke sekjend baru Amar (UNEJ), Staf Ahli Administrasi Talitha (UNAIR), dan Staf Ahli Keuangan Imam (IKIP MADIUN) dengan berbagai kegiatan yaitu ikut menyukseskan Phisics Expo UNAIR yang bekerjasama dengan IHAMAFI dan baksos di Jember. Kemudian FORMASI XVIII UIN Malang terbentuk kepengurusan baru dengan format berbeda:
  • Sekjend : Didik Biantoro (UNESA)
- Staf Ahli Administrasi I : Hanim Munawaroh (UNEJ)
II : Elfia Yunita Dewi (UM)
- Staf Ahli Keuangan I : Pipin Retnosari (IKIP MADIUN)
II : Lulu'ul Mansyuroh (UIM Pamekasan)
  • Korwil I Surabaya : Vinda Maryana (UNAIR)
  • Korwil II Malang : Septiana Kurnia Sari (UB)
  • Korwil III Jember : Hans Leonardo S, (UNEJ)
  • Korwil IV Madiun : Puput Dian Anggraini (IKIP MADIUN)
  • Korwil V Madura : Ainur Rofiq (UIM Pamekasan)
Semoga kepengurusan FORMASI semakin baik setiap tahunnya, dan dari formasi timbul kekeluargaan di Fisika Jawa Timur...Hidup Fisika, Jaya Fisika...Siiiipz

0 komentar:

Posting Komentar